PASAR TRADISIONAL BERSIH SAINGAN PASAR MODERN
Gerakan
Kebersihan Pasat Tradisioanl sedang
digalakkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag) Kabupaten Cianjur
sebagai upaya mendongkrak pedagang pasar
tradisioanal dapat bersaing dengan pasar
dan warung modern yang terus menjamur di daerah
itu.
Kepala Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Cianjur Drs,H.Himam Haris,M.Mpd mengatakan, gerakan ini
dilakukan di seluruh pasar dalam wilayah Kabupaten Cianjur dengan melibatkan
berbagai pihak. Selain dengan intansi-intansi di sana, juga dengan organisasi
pedagang yang di lingkungan
pasar. “Seperti dengan Kepala Pusat Perlayanan Pasar Cipanas ,DPP (Dewan Perwakilan Pedagang) dan K-5,” kata Drs,H.Himam Haris,M.Mpd
Dalam selebaran yang dibagi-bagikan
kepada para pedagang, Kepala Dinas menyebut 6 cara membendung
dominasi pasar dan warung modern. dengan slogan “Di antaranya,
- Para Pedagang Berpartisipasi dalam menjaga Kebersihan Lingkungan masing-masing.
- Memberi Tempat atau jalan yang Nyaman Kepada Konsumen/pelanggan.
- Tidak sembarang Parkir Kendaraan.
- Menjaga Kebersamaan dan Kekelurgaan.
- Kepuasan Pelanggan menjadi Prioritas kita bersama.
- dan JALAN-JALAN KE PASAR MODERN ,BERBELANJA KE PASAR TRADISIONAL.
kepuasan pelanggan menjadi
prioritas utama.” Lanjut Kepala Dinas Pada kesempatan lain,
Ketua DPP Pasar Cipanas, Nico Paris menyambut baik gerakan yang langsung dikomandoi
Kepala Dinas itu. Selain memberi pemahaman kepada pedagang di lingkungan pasar dan
warung modern cara-cara berdagang dengan baik, juga perlu peraturan yang
memproteksi pedagang tradisional dari
ancaman pedagang bermodal kuat.
- Para Pedagang Berpartisipasi dalam menjaga Kebersihan Lingkungan masing-masing.
- Memberi Tempat atau jalan yang Nyaman Kepada Konsumen/pelanggan.
- Tidak sembarang Parkir Kendaraan.
- Menjaga Kebersamaan dan Kekelurgaan.
- Kepuasan Pelanggan menjadi Prioritas kita bersama.
- dan JALAN-JALAN KE PASAR MODERN ,BERBELANJA KE PASAR TRADISIONAL.
Menurut Nico Paris, adalah mustahil
pedagang tradisional yang hanya bermodalkan uang ditunggu untuk belanja hari
ini harus dihadap-hadapkan dengan
pedagang bermodal kuat. ‘Di Cianjur misalnya, ga mungkin seorang Cicih pedagang sayur
di lapak kecil harus bersaing dengan Ibu
Robi bermodal besar,” kata Nico Paris.
Nico Paris berpendapat,
menjamurnya
pasar dan warung tradisional, jangan hanya dilihat dari sudut persaingan antar
pedagang. Adalah sitsim ekonomi yang bakal amburadul menjadi satu di antara
yang harus mendapat perhatian khusus. “Uang yang seharusnya beredar di sini,
kemudian dipindah ke luar daerah karena pemilik modal pasar dan warung
tradisional itu orang luar daerah,”’ kata Nico Paris. “Ya otomatis uang di
Cianjur berkurang. Warga tak dapat menciptakan lapangan pekerjaan,”’ lanjutnya.