Rabu, 17 April 2013

GERAKAN JUM.AT BERSIH BERSAMA


PASAR TRADISIONAL BERSIH SAINGAN PASAR MODERN

Gerakan Kebersihan  Pasat Tradisioanl sedang digalakkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag) Kabupaten Cianjur sebagai upaya mendongkrak pedagang  pasar tradisioanal dapat bersaing  dengan pasar dan warung modern yang terus menjamur di daerah  itu.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan  Kabupaten Cianjur  Drs,H.Himam Haris,M.Mpd  mengatakan, gerakan ini dilakukan di seluruh pasar dalam wilayah Kabupaten Cianjur dengan melibatkan berbagai pihak. Selain dengan intansi-intansi di sana, juga dengan  organisasi  pedagang  yang di lingkungan pasar. “Seperti dengan Kepala Pusat Perlayanan Pasar Cipanas ,DPP (Dewan Perwakilan Pedagang) dan K-5,” kata Drs,H.Himam Haris,M.Mpd  
      Dalam selebaran yang dibagi-bagikan kepada para pedagang, Kepala Dinas menyebut 6 cara  membendung dominasi pasar dan warung modern. dengan slogan “Di antaranya,
- Para Pedagang Berpartisipasi dalam menjaga Kebersihan  Lingkungan masing-masing.
- Memberi Tempat atau jalan yang Nyaman Kepada Konsumen/pelanggan.
- Tidak sembarang Parkir Kendaraan.
- Menjaga Kebersamaan dan Kekelurgaan.
- Kepuasan Pelanggan menjadi Prioritas kita bersama.
- dan JALAN-JALAN KE PASAR MODERN ,BERBELANJA KE PASAR TRADISIONAL.




 kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama.” Lanjut Kepala Dinas      Pada kesempatan lain, Ketua DPP Pasar Cipanas, Nico Paris menyambut baik gerakan yang langsung dikomandoi Kepala Dinas      itu. Selain  memberi pemahaman kepada pedagang di lingkungan pasar dan warung modern cara-cara berdagang dengan baik, juga perlu peraturan yang memproteksi  pedagang tradisional dari ancaman pedagang bermodal kuat.
      Menurut Nico Paris, adalah mustahil pedagang tradisional yang hanya bermodalkan uang ditunggu untuk belanja hari ini harus dihadap-hadapkan  dengan pedagang bermodal kuat. ‘Di Cianjur misalnya, ga mungkin seorang Cicih pedagang sayur di lapak kecil  harus bersaing dengan Ibu Robi bermodal besar,” kata Nico Paris.
Nico Paris berpendapat,
menjamurnya pasar dan warung tradisional, jangan hanya dilihat dari sudut persaingan antar pedagang. Adalah sitsim ekonomi yang bakal amburadul menjadi satu di antara yang harus mendapat perhatian khusus. “Uang yang seharusnya beredar di sini, kemudian dipindah ke luar daerah karena pemilik modal pasar dan warung tradisional itu orang luar daerah,”’ kata Nico Paris. “Ya otomatis uang di Cianjur berkurang. Warga tak dapat menciptakan lapangan pekerjaan,”’ lanjutnya.
 























Tidak ada komentar:

Posting Komentar